Selasa, 20 November 2012

Jenis Paragraf



A.    JENIS-JENIS PARAGRAF
1.      Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya
a.      Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama.
Contoh:
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian.Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkenal kebakaran sepanjang tahun, sektor kehutanan masih tumbuh 2,95 persen.secara umum, kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestic bruto (PDB) meningkat dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sektor pertanian merosot dari tahun ke tahun.
b.      Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian. Kemudian dari fakta-fakta itu penulis menggeneralisasikannya ke dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Baik di Indonesia maupun di negaranya sendiri, Shin-chan tiak dianggap sebagai role model yang baik untuk anak-anak. Protes pun bermunculan. Ruang surat pembaca di Koran-koran dipenuhi dengan keberatan para orangtua terhadap komik yang laris manis itu. Umumnya surat itu datang dari kalangan ibu. Menurut mereka dalam suratnya, kelakuan negatif Shin-chan ternyata diikuti oleh anak-anak. Shin-chan, dimata para orang tua Indonesia, adalah setan kecil penebar virus.
c.       Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Dalam hal ini kalimat terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.
Contoh:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia memfokuskan diri pada sektor agrobisnis, tidak ada negara lain yang mampu menandingi kita. Agar reformasi tersebut dapat terjadi, yang over valued harus dihindari. Memang, krisis ekonomi yang sedang berlangsung, telah mengoreksi nilai tukar kita. Dalam hal ini, pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat, tetapi biarkan mekanisme pasar menemukan keseimbangannya. Yang perlu dilakukan adalah menyeseuaikan diri terhadap nilai tukar yang ada dengan mendorong industri-industri yang mampu survive pada niali tukar yang ada, yakni sektor agrobisnis. Bagi sektor agrobisnis, semakin melemah rupiah asal stabil, akan semakin baik. Apabila sektor ini sudah berjalan dengan baik, tidak mustahil negara kita akan menjadi salah satu negara yang ekonominya tertangguh di dunia.

2.      Berdasarkan Tujuannya
a.      Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian itu. Dalam paragraf narasi kita akan menemukan tiga unsur utama sebagai bahannya. Pertama, adanya tokoh-tokoh; kedua kejadian, dan ketiga adanya latar belakang atau ruang dan waktu.
Contoh:
Setibanya di puncak tangga, dengan sangat perlahan, ia berjalan ke tengah-tengah jembatan lalu menaiki pagar pengamannya. Sesaat perhatiannya tercuri oleh gelak tawa pemuda-emuda yang sedang nongkrong. Akan tetapi, gelak tawa bukan lagi hal yang menyenangkan baginya. Mati, hanya kata itu yang kini punya arti.

b.      Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri bjek yang digambarkan itu. Paragraf ini menggambarkan sesuatu hal dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Hal yang digambarkan bisa tentang keindahan alam, keadaan jasmani, watak, atau perasaan seseorang.
Contoh:
Ketika itu saya berada dalam sebuah ruangan berukuran enam kali delapan meter. Dalam ruangan itu terdapat dua tempat tidur kecil dan satu kamar mandi. Tidak banyak benda dalam ruangan itu, hanya sebuah meja kecil dengan ukurannya yang indah dan dipasangkan dengan kursi yang tertata rapi. Saya ketika itu berada dalam kamar penginapan. Kamar yang berwarna biru muda memberikan ras sejuk dalam udara pantai yang begitu panas (“Pantai”, Popy Susilawati).

c.       Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya.
Contoh:
Sementara itu, Sri Hindayarti Dahana mengungkapkan, anggaran pendidikan yang disiapkan Pemprov NAD dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2002 tergolong besar, yaitu sebesar Rp. 705,7 miliar atau sekitar 44,9 persen dari total APBD NAD yang mencapai Rp. 1,57 triliun. Di pihak lain, ia menyoroti kecilnya anggaran yang disiapkan Pemprov NAD untuk masalah ketenagakerjaan yang hanya 0,1 persen atau sebesar Rp. 2,3 miliar.

d.      Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Tujuannya, untuk meyakinkan. Tujuannya, untuk meyakinkan pembaca sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan kita.
Contoh:
Kalau melihat persiapan yang efektif hanya enam bulan, memang sulit jika atlet Indonesia harus bisa mendulang mendali lebih banyak. Vietnam yang berambisi membuat sejarah menjadi juara umum di hadapan masyarakat sendiri, sudah melakukan persiapan hamper dua tahun. Pemeritnah Vietnam menganggarkan dana mencapai miliaran agar mereka bisa menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Keikutsertaan mereak pada Asia Games 2002 Busan tak lain sebagai ajang pemanatauan prestasi Atlet setelah mendapat pembinaan sejak satu tahun sebelumnya. Oleh karena itu, wajar jika Vietnam sekarang mampu menjadi yang terbaik di ASEAN. Adapun Thailand, persiapan mereka hampir satu tahun, Atlet Thailand yang selama ini dianggap sebagai kekuatan olahraga di ASEAN, tak berdaya menghadapi atlet Vietnam.

e.       Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi, menghimbau, membujuk, atau merayu pembaca, sehingga ia tergiur atau terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.
Contoh:
Apa yang bisa kita lakukan dalam mengatasi kemiskinan? Banyak! Kita bisa mulai dari komunitas kita. Diskusikan bagaimana kemiskinan telah merampas hak-hak kita untuk mendapat pendidikan, kesehatan yang layak, dan akses lainnya. Bangun solidaritas bersama, rancang aksi-aksi yang bisa dilakukan. Intinya adalah suarakan keinginan kita. Cari peluang dan media di mana suara kita dapat didengarkan oleh semua pihak bahwa kemiskinan harus dihentikan dan kita siap terlibat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar