Rabu, 21 November 2012

ALUR CERITA



  Alur

a. Pengertian
Alur (plot) merupakan sebagian dari unsur intrinsik suatu karya sastra. Alur merupakan pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat. Pola pengembangan cerita suatu cerpen atau novel tidaklah seragam. Pola-pola pengembangan cerita yang dapat kita jumpai, antara lain sebagai berikut.
Jalan cerita suatu novel kadang-kadang berbelit-belit dan penuh kejutan, juga kadang sederhana. Hanya saja bagaimanapun sederhana alur suatu novel tidak akan sesederhana jalan cerita dalam cerpen. Novel akan memiliki jalan cerita yang lebih penting. Hal ini karena tema cerita yang dikisahkannya lebih kompleks dengan persoalan para tokohnya yang juga lebih rumit.
Secara umum jalan cerita terbagi ke dalam bagian-bagian berikut.
1)      Pengenalan situasi cerita (exposition).
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antartokoh,
2)      Pengungkapan peristiwa (complication)
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah , pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
3)      Menuju pada adanya knflik (rising action)
Terjadinya peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertabahnya kesukaran tokoh.
4)      Puncak konflik (turning point)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia berhsail menyelesaikan masalahnya atau gagal.
5)      Penyelesaian (ending)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, novel yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya iru dibiarkan menggntung, tanpa ada penyelesaian.



 
Konflik merupakan inti dari sebuah alur. Konflik dapat diartikan sebagai suatu pertentangan. Bentuk-bentuk pertentangan itu, sebagaimana yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sangatlah bermacam-macam. Misalnya:
1)      pertentangan manusia dengan dirinya sendiri (konflik batin);
2)      pertentangan manusia dengan sesamanya;
3)      pertentangan manusia dengan lingkungannya, baik itu lingkungan ekonomi, politik, sosial, dan budaya; dan
4)      pertentangan manusia dengan Tuhan atau keyakinannya.
Bentuk konflik atau pertentangan-pertentangan semacam itulah yang kemudian diangkat ke dalam karangan fiksi. Konflik itulah yang menggerakkan alur cerita. Karenanya, tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa konflik merupakan inti dari sebuah cerita. Tanpa adanya konflik, akan sangat sulit bagi terbentuknya suatu cerita. Cerita tentang pemogokan karyawan, misalnya. Cerita itu tidak akan terjadi kalau tidak ada konflik-konflik yang melatarbelakanginya. Konflik tersebut bisa berupa perselisihan antara karyawan dengan pimpinan perusahaan, bisa juga konflik antara karyawan dengan pemerintah, yang tidak memberikan jaminan dan perlindungan hukum.

Selasa, 20 November 2012

SOAL UAS BAHASA INDONESIA SMK KELAS X SEMESTER 1



1.      Yang termasuk fakta adalah...
a. Rumah yang terkena banjir berjumlah 92 buah.
b. Semua anak Indonesia wajib bersekolah.
c. Kita harus memberantas narkoba sampai ke akarnya
d. Agar lingkungan kota bersih mari kita jaga kebersihan.
e. Jakarta rawan kecelakaan lalu lintas.

2.      Kalimat yang merupakan fakta khusus ialah...
a. Indonesia belum memiliki kereta api bawah tanah.
b. Peristiwa itu terjadi pada pagi hari,sabtu,23 Juni 2007 di pantai Indramayu.
c. Beberapa nelayan dinyatakan hilang saat melaut.
d. Para siswa  harus melakukan ujian susulan karena sakit.
e. Kita harus menghormati orang tua dan guru.


3.      Gizi yang baik sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan kecerdasan,terutama untuk anak-anak balita dan usia sekolah. Dalam situasi seperti sekarang,banyak anak usia sekolah yang perlu mendapatkan bantuan.Ibu-ibu pengajian mengadakan kegiatan sosial dengan nama “Peduli Balita”,misalnya pemberian minuman susu gratis dan pemberian makanan bergizi.
Pernyataan yang sesuai dengan fakta dalam bacaan di atas adalah...
a. Kegiatan itu baik, tetapi apakah tidak menimbulkan kecemburuan sosial ?
b. Kegiatan-kegitan positif dalam menunjang perbaikan gizi balita perlu direalisasikan.
c. Sebaiknya, sebelum kita melaksanakan kegiatan, perlu dievaluasi untung dan ruginya.
d. Pikiran saya sejalan dengan gagasan anda, yaitu bahwa fakta tentang anak putus sekolah perlu dicari.
e. Saya sependapat dengan  Anda dan siap membantunya.

4.      Yang merupakan bahasa surat kabar ialah...
a. Alfalfa mengandung klorofil yang bermanfaat bagi kesehatan manusia .
b. Penelitian ini mengandung objek didaerah utara wilayah Cirebon.
c. Proses pemilihan kepala daerah berlangsung sangat tertib.
d. Kebakaran hanguskan puluhan rumah di penjaringan utara.
e. Rasa terimakasih kami sampaikan pada semua pihak yang telah membantu.

5.      Manakah yang termasuk ragam bahasa ilmu pengetahuan ?
a. Kejadian ini melibatkan berbagai disiplin ilmu .
b. Drama kolosal itu digarap oleh sutradara Imam Tantowi.
c. Saturnus memiliki diameter kurang lebih 10 kali diameter bumi dalam tatasurya
d.Beberapa pekerja ikut tertimbun tanah longsor itu .
e. Gunung semeru menunjukan aktivitasnya.

6.      Manakah yang termasuk ragam bahasa sastra ?
a.Polisi dan TIM
SAR belum menemukan nelayan yang hilang .
b. Lelaki umur 30 tahun dan berjenggot itu masuk ke
rumah makan itu dengan tenang
c. Pasien RS itu memprotes adanya mal praktek yang terjadi padanya.
d. Tumbuhan anggur hidup didaerah tropis dengan kelembababan tertentu.
e. Hasil penyelidikan sementara menunjukan ialah tersangkanya.

7.      Kalimat yang menyatakan hasil adalah ...
a. Rambutan itu mahal harganya
b. Ia suka berkumpul dengan temanya di pangkalan itu
c.Penghasilanya bisa mencapai 5
juta  perbulan
d. Ia memendam perasaannya selama 5 tahun
e. Karanganya mendapat juara 1 lomba mengarang tingkat kota madya

8.      Kalimat yang menyatakan proses ialah ...
a.Pemerintah merencanakan pembangun transportasi sungai di
Jakarta
b. Penantian yang panjang membuahkan hasil sangat mengharukan antara sang ibu dan anaknya
c.Habis manis sepah dibuang
d. Pengungsi korban lumpur lapindo mengharapkan bantuan pemerintah
e.Telah terjadi unjuk rasa besar
- besaran pada hari buruh sedunia .

9.      Sejak jam 7 pagi , ia mengikuti ... tentang narkoba .
Kata berimbuhan pe-an untuk mengisi titik titik yang tepat a
dalah ...
a. Pelajaran
b. Pembrontasan
c. Penanggulan
d.Penyuluhan
e. Penelitian

10.  Ia diminta pimpinan untuk menyerahkan ... keungan bulan ini .
Kata berakhiran –an untuk pengisi titik -  titik yang tepat pada kalimat diatas adalah ...
a. Laporan
b. Rincian
c. Uraian
d. Rancangan
e. Bayara
n

Majas Perbandingan



Majas atau Gaya Bahasa
Majas ialah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakan sesuatu dengan yang lain /  kiasan. Majas dalam bahasa Indonesia dikelompokkan ke dalam lima kelompok yaitu majas pertautan, majas perbandingan, majas penegasan, majas pertentangan, dan majas sindiran. Dalam bahasan kali ini kita akan menyoroti tentang majas perbandingan yang terdiri dari:
1.      Majas Metafora
Perbandingan langsung, sebuah benda dibandingkan denan benda lain yang mempunyai sifat sama.
Contoh:
a.       Karena mendung, dewi malam enggan menampakkan dirinya.
b.      Sebagai bunga bangsa diharapkan generasi muda tampil kreatif dan mandiri.
2.      Personifikasi
Majas yang membandingkan sifat benda mati diumpamakan dengan benda atau makhluk hidup yang bernyawa yang dapat bergerak sendiri.
Contoh:
a.       Angin topan memporakporandakan desa Sukamaju
b.      Penelitiannya melahirkan sebuah karya
3.      Asosiasi
Majas perbandingan terhadap benda yang sudah disebutkan dengan memberi persamaan dengan benda tersebut sehingga jelas.
Contoh:
a.       Mukanya pucat bagai mayat ketika mendengar berita itu
b.      Semangatnya keras seperti baja
4.      Alegori
Membandingkan sesuatu keadaan dengan beberapa hal yang menjadi kesatuan utuh.
Contoh:
Kalau mau menjadi nahkoda pandai-pandailah mengemudikan bahtera rumah tanggamu.

Jenis Paragraf



A.    JENIS-JENIS PARAGRAF
1.      Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya
a.      Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam kalimat pertama.
Contoh:
Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami imbas krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian.Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65 persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen. Walaupun terkenal kebakaran sepanjang tahun, sektor kehutanan masih tumbuh 2,95 persen.secara umum, kontribusi dari sektor-sektor pertanian terhadap produk domestic bruto (PDB) meningkat dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun terakhir, pangsa sektor pertanian merosot dari tahun ke tahun.
b.      Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-uraian. Kemudian dari fakta-fakta itu penulis menggeneralisasikannya ke dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Baik di Indonesia maupun di negaranya sendiri, Shin-chan tiak dianggap sebagai role model yang baik untuk anak-anak. Protes pun bermunculan. Ruang surat pembaca di Koran-koran dipenuhi dengan keberatan para orangtua terhadap komik yang laris manis itu. Umumnya surat itu datang dari kalangan ibu. Menurut mereka dalam suratnya, kelakuan negatif Shin-chan ternyata diikuti oleh anak-anak. Shin-chan, dimata para orang tua Indonesia, adalah setan kecil penebar virus.
c.       Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini terdapat dua kalimat utama. Dalam hal ini kalimat terakhir umumnya mengulangi gagasan yang dinyatakan kalimat pertama dengan sedikit tekanan atau variasi.
Contoh:
Saya berkeyakinan kalau Indonesia memfokuskan diri pada sektor agrobisnis, tidak ada negara lain yang mampu menandingi kita. Agar reformasi tersebut dapat terjadi, yang over valued harus dihindari. Memang, krisis ekonomi yang sedang berlangsung, telah mengoreksi nilai tukar kita. Dalam hal ini, pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat, tetapi biarkan mekanisme pasar menemukan keseimbangannya. Yang perlu dilakukan adalah menyeseuaikan diri terhadap nilai tukar yang ada dengan mendorong industri-industri yang mampu survive pada niali tukar yang ada, yakni sektor agrobisnis. Bagi sektor agrobisnis, semakin melemah rupiah asal stabil, akan semakin baik. Apabila sektor ini sudah berjalan dengan baik, tidak mustahil negara kita akan menjadi salah satu negara yang ekonominya tertangguh di dunia.

2.      Berdasarkan Tujuannya
a.      Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri kejadian itu. Dalam paragraf narasi kita akan menemukan tiga unsur utama sebagai bahannya. Pertama, adanya tokoh-tokoh; kedua kejadian, dan ketiga adanya latar belakang atau ruang dan waktu.
Contoh:
Setibanya di puncak tangga, dengan sangat perlahan, ia berjalan ke tengah-tengah jembatan lalu menaiki pagar pengamannya. Sesaat perhatiannya tercuri oleh gelak tawa pemuda-emuda yang sedang nongkrong. Akan tetapi, gelak tawa bukan lagi hal yang menyenangkan baginya. Mati, hanya kata itu yang kini punya arti.

b.      Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri bjek yang digambarkan itu. Paragraf ini menggambarkan sesuatu hal dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Hal yang digambarkan bisa tentang keindahan alam, keadaan jasmani, watak, atau perasaan seseorang.
Contoh:
Ketika itu saya berada dalam sebuah ruangan berukuran enam kali delapan meter. Dalam ruangan itu terdapat dua tempat tidur kecil dan satu kamar mandi. Tidak banyak benda dalam ruangan itu, hanya sebuah meja kecil dengan ukurannya yang indah dan dipasangkan dengan kursi yang tertata rapi. Saya ketika itu berada dalam kamar penginapan. Kamar yang berwarna biru muda memberikan ras sejuk dalam udara pantai yang begitu panas (“Pantai”, Popy Susilawati).

c.       Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya.
Contoh:
Sementara itu, Sri Hindayarti Dahana mengungkapkan, anggaran pendidikan yang disiapkan Pemprov NAD dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2002 tergolong besar, yaitu sebesar Rp. 705,7 miliar atau sekitar 44,9 persen dari total APBD NAD yang mencapai Rp. 1,57 triliun. Di pihak lain, ia menyoroti kecilnya anggaran yang disiapkan Pemprov NAD untuk masalah ketenagakerjaan yang hanya 0,1 persen atau sebesar Rp. 2,3 miliar.

d.      Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Tujuannya, untuk meyakinkan. Tujuannya, untuk meyakinkan pembaca sehingga mereka membenarkan pendapat, sikap, dan keyakinan kita.
Contoh:
Kalau melihat persiapan yang efektif hanya enam bulan, memang sulit jika atlet Indonesia harus bisa mendulang mendali lebih banyak. Vietnam yang berambisi membuat sejarah menjadi juara umum di hadapan masyarakat sendiri, sudah melakukan persiapan hamper dua tahun. Pemeritnah Vietnam menganggarkan dana mencapai miliaran agar mereka bisa menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. Keikutsertaan mereak pada Asia Games 2002 Busan tak lain sebagai ajang pemanatauan prestasi Atlet setelah mendapat pembinaan sejak satu tahun sebelumnya. Oleh karena itu, wajar jika Vietnam sekarang mampu menjadi yang terbaik di ASEAN. Adapun Thailand, persiapan mereka hampir satu tahun, Atlet Thailand yang selama ini dianggap sebagai kekuatan olahraga di ASEAN, tak berdaya menghadapi atlet Vietnam.

e.       Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi, menghimbau, membujuk, atau merayu pembaca, sehingga ia tergiur atau terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.
Contoh:
Apa yang bisa kita lakukan dalam mengatasi kemiskinan? Banyak! Kita bisa mulai dari komunitas kita. Diskusikan bagaimana kemiskinan telah merampas hak-hak kita untuk mendapat pendidikan, kesehatan yang layak, dan akses lainnya. Bangun solidaritas bersama, rancang aksi-aksi yang bisa dilakukan. Intinya adalah suarakan keinginan kita. Cari peluang dan media di mana suara kita dapat didengarkan oleh semua pihak bahwa kemiskinan harus dihentikan dan kita siap terlibat.